Penemuan Tak Terduga Mendobrak Batasan Tenontosaurus di Amerika Utara

21

Ahli paleontologi telah menemukan penemuan mengejutkan di Texas Barat, yang mendorong mundurnya populasi Tenontosaurus, dinosaurus herbivora Kapur Awal yang berkeliaran di Amerika Utara sekitar 115 juta tahun yang lalu. Fosil-fosil tersebut, yang ditemukan di Formasi Yucca di Pegunungan Indio, menandai perluasan signifikan spesies ini ke arah selatan dibandingkan dengan temuan sebelumnya yang terkonsentrasi lebih jauh ke utara dan timur.

Penemuan ini sangat penting karena Tenontosaurus masih tergolong langka dalam catatan fosil, dengan hanya dua spesies yang diketahui: Tenontosaurus Tiletti dan Tenontosaurus dossi. Dinosaurus ini dapat dikenali dari ekornya yang sangat panjang dan kaku yang ditopang oleh jaringan tendon tulang. Mereka berbagi ciri unik ini dengan kerabat mereka di darat—iguanodontia, kelompok dinosaurus herbivora lainnya.

Yang membuat temuan ini semakin menarik adalah lokasi geografisnya. Fosil-fosil baru ini terletak sekitar 35 kilometer barat daya Van Horn, Texas, dan 400 kilometer sebelah timur dari sisa-sisa Tenontosaurus yang ditemukan sebelumnya di Arizona. Hal ini mendorong batas paling selatan dinosaurus ini mundur cukup jauh.

Penemuan tersebut secara tak terduga dilakukan oleh Dr. Jason Ricketts dari Universitas Texas di El Paso saat mempelajari batuan di daerah tersebut. Meskipun tidak aktif berburu fosil, ia memperhatikan pecahan-pecahan yang terkikis oleh lapisan serpih dan segera menyadari potensi signifikansinya.

“Ini adalah penemuan yang tidak terduga dan menarik,” kata Dr. Ricketts. “Fosil dinosaurus jarang ditemukan di Texas Barat; mengungkap fosil tulang dan bukan hanya jejak kaki adalah hal yang sangat jarang terjadi.”

Meskipun sisa-sisa yang ditemukan terfragmentasi—dengan bagian terbesar diidentifikasi sebagai bagian tulang paha—mereka memiliki nilai ilmiah yang besar. Potongan-potongan tersebut, menurut Dr. Ricketts, “meskipun tidak lengkap, memiliki nilai ilmiah yang signifikan” karena secara signifikan memperluas pemahaman kita tentang distribusi dinosaurus ini. Dia menekankan bahwa catatan fosil sebelumnya terutama menempatkan Tenontosaurus di Utah dan Wyoming, menjadikan temuan di Texas Barat ini sebuah wahyu besar.

Penemuan ini menjadi pengingat kuat bahwa permadani geologi Amerika Utara menyimpan banyak cerita tak terhitung tentang penduduk prasejarahnya. Hal ini menyoroti betapa masih banyak yang belum diketahui tentang dinosaurus yang telah dipelajari dengan baik seperti Tenontosaurus. Dr Ricketts berharap temuan ini akan memicu eksplorasi lebih lanjut di Texas Barat, mendesak kita untuk menggali lebih dalam masa lalu yang sebagian besar belum dijelajahi di wilayah tersebut untuk mengetahui lebih banyak rahasia dinosaurus.

“Penemuan ini menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang masa lalu prasejarah kawasan kita,” ujarnya. “Merupakan suatu keistimewaan untuk berkontribusi bahkan hanya sebagian kecil untuk cerita yang lebih besar.”

Studi yang merinci temuan penting ini dipublikasikan di NM Museum of Natural History and Science Bulletin.