Lampu Bersinar dan Potensi Gangguan: Badai Matahari Hebat Akan Terjadi

20
YouTube video

Bersiaplah untuk pertunjukan langit yang memukau saat badai matahari dahsyat mengancam akan mewarnai langit malam dengan aurora yang semarak minggu ini. Namun, tampilan menawan ini juga dapat menimbulkan gangguan pada infrastruktur teknologi kita.

Peramal cuaca luar angkasa dari NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) sedang melacak beberapa lontaran massa korona (CME)—semburan energi dahsyat yang dilepaskan matahari—yang meluncur menuju Bumi. CME ini diperkirakan tiba pada Selasa malam hingga Rabu, berpotensi memicu badai geomagnetik yang tergolong “parah”. Badai semacam itu dapat mengganggu komunikasi radio, sinyal GPS, dan bahkan jaringan listrik dalam kasus yang jarang terjadi.

Intensitas dan jangkauan aurora ke arah selatan bergantung pada waktu dan interaksi semburan matahari dengan atmosfer bumi.
Pengamat langit di sebagian besar Amerika Serikat bagian utara mungkin akan disuguhi pertunjukan cahaya spektakuler, yang berpotensi mencapai wilayah selatan hingga Alabama dan California Utara.

Matahari pada Puncaknya: Mengapa Kita Melihat Lebih Banyak Aurora

Peningkatan aktivitas aurora ini bukan hanya suatu kebetulan. Matahari saat ini sedang mengalami puncak siklus aktivitas 11 tahunannya, sehingga peristiwa ini semakin sering terjadi dan meluas. Bayangkan hal ini sebagai perubahan kosmik—matahari membalik kutub magnetnya setiap 11 tahun, menciptakan lilitan dan kekusutan yang rumit pada medan magnetnya. Periode “maksimum matahari” ini juga bertanggung jawab atas peningkatan frekuensi dan intensitas CME.

Tahun lalu menunjukkan betapa kuatnya aktivitas matahari ini. Badai geomagnetik besar, salah satu yang terkuat dalam dua dekade, menyinari langit di belahan bumi utara. Tak lama setelah itu, badai matahari yang dahsyat mengejutkan pemirsa dengan melukiskan aurora hingga ke Jerman, Inggris, New England, dan bahkan Kota New York—lokasi yang biasanya terlalu jauh dari kutub untuk menyaksikan pertunjukan tersebut.

Periode peningkatan aktivitas matahari ini diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga akhir tahun 2025, meskipun penentuan puncak pastinya masih sulit dilakukan. Meskipun para ahli cuaca luar angkasa tidak dapat memperkirakan badai berbulan-bulan sebelumnya, mereka mengeluarkan peringatan beberapa hari sebelum ledakan melanda Bumi, sehingga memberikan waktu bagi operator infrastruktur penting untuk bersiap.

Lebih dari Sekadar Pertunjukan Cahaya: Dampak Badai Matahari

Selain keindahannya yang memesona, aurora juga merupakan pengingat akan kekuatan besar matahari dan potensi pengaruhnya terhadap planet kita. Meskipun sebagian besar badai matahari berlalu tanpa menimbulkan gangguan besar, badai matahari yang parah dapat menimbulkan konsekuensi yang nyata. “Peristiwa Carrington” pada tahun 1859, misalnya, memicu aurora hingga ke selatan Hawaii dan membakar jalur telegraf. Badai yang lebih baru terjadi pada tahun 1972 diduga meledakkan ranjau laut magnetis AS di lepas pantai Vietnam.

Melihat Sekilas: Tips Melihat Aurora

Jika Anda ingin menyaksikan aurora yang berpotensi spektakuler ini, ingatlah bahwa langit cerah sangatlah penting. Periksa ramalan cuaca dan bidik lokasi yang jauh dari lampu kota—misalnya taman nasional atau negara bagian. Lokasi yang tenang akan memungkinkan Anda untuk sepenuhnya mengapresiasi tarian cahaya halus di atas.
Bahkan kamera ponsel cerdas Anda mungkin menangkap petunjuk halus tentang aurora yang tidak terlihat dengan mata telanjang!

Untuk prediksi paling akurat, kunjungi situs web Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa NOAA atau unduh aplikasi perkiraan aurora.

попередня статтяMatahari Meluncurkan X-Flares yang Kuat: Bersiap menghadapi Badai Geomagnetik dan Potensi Aurora
наступна статтяPenemuan Tak Terduga Mendobrak Batasan Tenontosaurus di Amerika Utara