Betapa Kuatnya Kenangan Membantu Kita Mengingat Yang Lemah

2
YouTube video

Otak tidak menyimpan ingatan secara terpisah. Sebaliknya, ini menghubungkan pengalaman-pengalaman yang lemah dan mudah terlupakan dengan pengalaman-pengalaman yang kuat dan penuh emosi. Penelitian baru dari Universitas Boston, yang diterbitkan dalam Science Advances, menjelaskan mengapa Anda mungkin ingat dengan jelas melihat ayam dalam perjalanan menuju pendakian yang menakjubkan. Kuncinya: ingatan yang kuat bertindak sebagai jangkar, membantu otak mengingat detail-detail singkat sekalipun.

Kaitan Antara Dampak Emosional dan Ingatan

Chenyang (Leo) Lin dan timnya menemukan bahwa otak mengikat objek dan peristiwa terkait, meskipun yang satu bersifat biasa dan yang lainnya luar biasa. Fenomena ini menjelaskan mengapa seorang pejalan kaki yang terpikat oleh tupai di New Hampshire juga teringat akan ayam yang dilewatinya dalam perjalanan. Otak tidak terkotak-kotak; itu terhubung.

Cara Kerja “Tag dan Tangkap”.

Penelitian ini didasarkan pada teori “tag and capture”, yang menunjukkan bahwa ingatan yang lemah untuk sementara ditandai pada neuron. Tag ini memudar dengan cepat kecuali diperkuat oleh memori yang lebih kuat. Ketika sebuah pengalaman hebat terjadi segera setelahnya, hal itu memicu aliran protein di hipokampus—pusat memori otak. Protein-protein ini menstabilkan memori yang lemah, pada dasarnya merekatkannya ke memori yang lebih kuat.

Eksperimen: Hewan, Alat, dan Hadiah

Untuk mengujinya, tim Lin meminta lebih dari 100 peserta untuk melihat rangkaian gambar: hewan (aardvark, hamster, bintang laut) dan peralatan sehari-hari. Awalnya, peserta hanya melihat gambarnya. Kemudian, mereka diberi imbalan karena dengan benar memberi label pada benda-benda tersebut sebagai hewan atau alat. Separuh dari mereka menerima imbalan yang tinggi karena mengidentifikasi hewan dan imbalan yang rendah untuk peralatan, sementara separuh lainnya menerima sebaliknya.

Keesokan harinya, peserta diberikan kuis tentang gambar tersebut. Mereka yang menerima imbalan tinggi dalam mengidentifikasi hewan mengingatnya dengan lebih baik—sekitar 50% dibandingkan dengan 45% bagi mereka yang mendapat imbalan rendah. Anehnya, imbalan yang tinggi untuk alat tidak meningkatkan daya ingat; orang sudah mengingatnya dengan baik. Otak tampaknya mengkategorikan kenangan, menghubungkannya ke dalam, bukan ke seluruh kategori.

Implikasinya terhadap Pembelajaran dan Terapi

Penelitian ini memiliki implikasi terhadap cara kita belajar dan memproses trauma. Kenangan sehari-hari bersifat sementara, namun menghubungkannya dengan pengalaman yang kuat akan membuatnya melekat. Terapis mungkin menggunakan ini untuk memperkuat ingatan positif sebelum atau sesudah peristiwa traumatis, sehingga mengurangi dampaknya. Guru dapat menggunakan peristiwa yang tidak terduga dan berkesan untuk membantu siswa mengingat informasi. Misalnya, tindakan mengejutkan dalam soal matematika mungkin membantu siswa mengingat konsep tersebut.

Gambaran Lebih Besar

“Hal yang terjadi di masa lalu tiba-tiba menjadi lebih bermakna,” kata Joseph Dunsmoor, ahli saraf kognitif di Universitas Texas di Austin. Otak lebih mudah menerima informasi baru setelah peristiwa besar terjadi, sehingga ingatan baru lebih mungkin bertahan.

Memahami bagaimana ingatan terbentuk dan terhubung akan memerlukan penelitian lebih lanjut. Namun, temuan ini menunjukkan bahwa dengan menghubungkan ingatan yang lemah dengan ingatan yang kuat, kita dapat meningkatkan daya ingat, meningkatkan pembelajaran, dan berpotensi mengurangi dampak trauma.

попередня статтяMisi Luar Angkasa Eropa Menghadapi Krisis Pendanaan di Tengah Pemotongan NASA
наступна статтяRFK Jr. Mengarahkan CDC untuk Merevisi Sikap Vaksin-Autisme, Mengutip Ketidakpastian Ilmiah