Bagian Dalam Titan: Tidak Ada Lautan, Hanya Kantong Air?

0

Bulan terbesar Saturnus, Titan, mungkin tidak memiliki lautan bawah tanah yang luas seperti dugaan sebelumnya. Penelitian baru menunjukkan bahwa alih-alih berupa lautan global di bawah cangkang esnya, Titan kemungkinan besar berisi kantong-kantong air cair yang tersebar di dalam lapisan es yang berlumpur dan bertekanan tinggi.

Apa yang Kami Pikir Kami Ketahui

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan percaya bahwa distorsi halus Titan di bawah gravitasi Saturnus mengindikasikan adanya lautan bawah permukaan yang besar. Ide ini berasal dari pengamatan yang menunjukkan bahwa bulan tertekuk secara konsisten dengan reservoir cairan yang besar. Titan memiliki keunikan di tata surya kita: ia lebih besar dari planet Merkurius dan satu-satunya bulan yang memiliki atmosfer padat dan cairan stabil di permukaannya – meskipun cairan tersebut sebagian besar berupa metana dan etana, bukan air.

Bagaimana Data Baru Mengubah Gambaran

Ilmuwan planet Flavio Petricca dan timnya menganalisis ulang data dari misi Cassini NASA menggunakan teknik yang disempurnakan untuk menafsirkan sinyal pelacakan radio. Temuan mereka menunjukkan Titan menolak tarikan gravitasi Saturnus jauh lebih kuat dari yang diperkirakan. Perlawanan ini menunjukkan bahwa bagian dalam Titan tidak didukung oleh luasnya lautan, melainkan lapisan es padat yang dekat dengan titik lelehnya. Lapisan es ini, di bawah tekanan yang kuat, kemungkinan besar mengandung kantong-kantong air cair yang terisolasi.

Peran Panas dan Waktu

Titan mungkin pernah memiliki lautan global pada awal sejarahnya. Seiring waktu, lautan tersebut kemungkinan besar membeku karena kurangnya panas dari peluruhan radioaktif di intinya. Namun, Petricca memperkirakan bulan sekarang mungkin memasuki fase di mana pemanasan internal kembali meningkat. Ada atau tidaknya lautan penuh tidak serta merta menentukan kelayakan untuk dihuni, dan masih belum jelas apakah kantong-kantong air yang terisolasi ini meningkatkan atau mengurangi potensi Titan dalam mendukung kehidupan.

Apa Selanjutnya?

Misi Dragonfly NASA, yang dijadwalkan tiba di Titan pada tahun 2030an, akan memberikan data penting mengenai geologi dan struktur bawah permukaan bulan. Misi ini dapat memperjelas apakah interior Titan sedang bergeser ke arah yang lebih cair. Penemuan ini menimbulkan pertanyaan tentang prevalensi lautan di tata surya kita; mereka mungkin kurang umum dibandingkan yang diyakini sebelumnya.

Studi baru ini menunjukkan bahwa lautan di bawah permukaan mungkin tidak ada di mana-mana seperti yang diperkirakan para ilmuwan, sehingga menantang asumsi tentang kelayakhunian planet.

попередня статтяKehidupan Manusia Purba Berkembang di Gurun Arab yang Sekarang Tandus
наступна статтяSatelit Orbital Menghadapi Risiko Tabrakan: Hanya Beberapa Hari Sejak Bencana