Fase Bulan Hari Ini: Apa yang Diharapkan pada 16 November 2025

0

Bulan akan tampak sebagai Bulan Sabit Pudar pada tanggal 16 November 2025, dengan sekitar 12% permukaannya diterangi. Artinya, meski tidak terlihat jelas, bulan masih ada di langit malam, tampak seperti sepotong tipis. Memahami fase ini lebih dari sekedar mengetahui apa yang akan Anda lihat; ini tentang mengenali ritme siklus bulan yang dapat diprediksi dan pengaruhnya terhadap persepsi kita terhadap langit malam.

Memahami Fase Bulan Sabit yang Memudar

Bulan Sabit Pudar adalah tahap terakhir sebelum Bulan Baru, ketika bulan menjadi gelap gulita jika dilihat dengan mata telanjang. Fase ini mengikuti Kuartal Ketiga dan menandai periode berkurangnya penerangan. Ini adalah fase yang halus dan sering diabaikan, tetapi ini adalah bagian penting dari siklus bulan 29,5 hari.

Bagi pengamat di belahan bumi utara, bagian bulan yang terang akan tampak di sisi kiri. Dengan langit cerah dan polusi cahaya minimal, beberapa fitur permukaan dapat diamati dengan peralatan dasar.

Yang Dapat Anda Lihat Malam Ini

Meskipun fase Bulan Sabit Pudar tidak secemerlang fase lainnya, ciri-ciri tertentu masih terlihat:

  • Dataran Tinggi Aristarchus: Kawah menonjol berdiameter 25 mil, terkenal karena permukaannya yang terang dan reflektif.
  • Cekungan Grimaldi: Area datar dan gelap yang paling baik dilihat dengan teropong.
  • Reiner Gamma: Fitur misterius dan terang radar yang terlihat melalui teleskop.

Penjelasan Siklus Bulan Penuh

Fase bulan tidaklah acak; mereka mengikuti pola yang dapat diprediksi yang ditentukan oleh orbitnya mengelilingi Bumi. Siklusnya diawali dengan Bulan Baru, dimana bulan berada di antara Bumi dan Matahari sehingga tidak terlihat dengan mata telanjang. Dari sana, bulan bertambah (tumbuh) melalui fase Bulan Sabit, Kuartal Pertama, dan Gibbous hingga mencapai Bulan Purnama, di mana seluruh permukaannya disinari. Setelah Bulan Purnama, bulan menyusut (menyusut) melalui fase Gibbous, Third Quarter, dan Crescent sebelum kembali ke Bulan Baru.

Berikut rincian setiap fase:

  • Bulan Baru: Tidak terlihat, karena sisi yang terang menghadap jauh dari Bumi.
  • Bulan Sabit Lilin: Sepotong cahaya tipis muncul di sisi kanan (Belahan Bumi Utara).
  • Kuartal Pertama: Separuh bulan menyala di sisi kanan, menyerupai bulan separuh.
  • Waxing Gibbous: Lebih dari separuh bulan diterangi, namun tidak sepenuhnya bulat.
  • Bulan Purnama: Seluruh permukaan bulan bersinar terang.
  • Wing Gibbous: Bulan mulai kehilangan cahaya di sisi kanan.
  • Kuartal Ketiga: Separuh bulan menyala di sisi kiri.
  • Bulan Sabit Pudar: Sepotong cahaya tipis tertinggal di sisi kiri sebelum menghilang.

Kapan Bulan Purnama Berikutnya Diharapkan

Bulan Purnama berikutnya akan terjadi pada tanggal 4 Desember 2025. Fase ini memberikan pemandangan bulan paling terang dan terlihat sehingga ideal untuk observasi.

Memahami siklus bulan memungkinkan Anda mengantisipasi fase-fase ini dan merencanakan pengamatan Anda sesuai dengan itu. Baik Anda seorang astronom yang rajin atau sekadar senang memandangi langit malam, mengetahui apa yang diharapkan dapat meningkatkan pengalaman Anda