Hari-hari terakhir perundingan iklim COP30 di Belem, Brasil, berakhir ketika para delegasi menyelesaikan dokumen-dokumen penting yang akan membentuk kebijakan iklim di masa depan. Secara bersamaan, tim kriket putra Inggris dan Australia bersiap menghadapi The Ashes, menimbulkan pertanyaan tentang semakin sulitnya memecahkan rekor olahraga. Program BBC Inside Science minggu ini meneliti kedua perkembangan ini melalui lensa ilmiah, menawarkan wawasan tentang pentingnya kata-kata dalam perjanjian internasional dan batasan matematis terhadap prestasi atletik.
Kekuatan Bahasa dalam Negosiasi Perubahan Iklim
Camilla Born, mantan penasihat presiden COP26 Alok Sharma, menekankan pentingnya bahasa yang tepat yang digunakan dalam negosiasi COP30. Istilah spesifik yang dipilih dapat mengubah dampak perjanjian secara signifikan, meskipun tujuan keseluruhannya tampak serupa. Misalnya, komitmen yang diutarakan sebagai “target aspirasional” versus “kewajiban yang mengikat secara hukum” memiliki bobot yang sangat berbeda.
Hal ini penting karena perjanjian iklim internasional seringkali rumit dan terbuka untuk ditafsirkan. Kata-kata yang ambigu memungkinkan negara-negara untuk menunda atau melemahkan komitmen mereka tanpa secara teknis melanggar perjanjian. Pilihan kata tidak hanya sekedar semantik; ini adalah alat strategis dalam diplomasi global.
Dataran Tinggi Performa Atletik
Seri Ashes yang akan datang memicu diskusi tentang apakah kemungkinan memecahkan rekor olahraga semakin kecil. Profesor Kit Yates dari Universitas Bath mengeksplorasi hal ini melalui pemodelan matematika. Karyanya menunjukkan bahwa kinerja manusia di banyak cabang olahraga mendekati batas teoretisnya.
The phenomenon isn’t just about athletes reaching peak physical conditioning; ini juga merupakan masalah hasil yang semakin berkurang. Seiring dengan semakin menurunnya rekor, setiap perbaikan selanjutnya memerlukan upaya dan keunggulan genetik yang jauh lebih besar. Meskipun outlier akan terus bermunculan, laju pemecahan rekor melambat di berbagai disiplin ilmu. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan kompetisi olahraga dan potensi peningkatan biologis atau teknologi untuk mengatasi kendala-kendala ini.
Penemuan Ilmiah Baru
Penyiar sains Caroline Steel menyoroti terobosan ilmiah terbaru dalam program tersebut. Meskipun rincian spesifiknya tidak dirinci dalam catatan program, segmen Steel menggarisbawahi pesatnya penemuan di berbagai bidang. Program BBC Inside Science juga mengarahkan pendengar ke kuis pengetahuan tentang perubahan iklim di bbc.co.uk, yang dikembangkan melalui kemitraan dengan The Open University, yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam pemahaman ilmiah.
Konvergensi negosiasi internasional yang berisiko tinggi dan keterbatasan kinerja manusia menyoroti cara ilmu pengetahuan mempengaruhi kebijakan global dan upaya budaya. Bahasa COP30 akan menentukan tindakan iklim di tahun-tahun mendatang, sementara perhitungan prestasi atletik menunjukkan bahwa memecahkan rekor akan semakin jarang terjadi.
